Tuesday, September 18, 2018

Bahaya Memakai Baju Baru Untuk Kulitmu dan Bumi Kita!

Hi, Prelovers!

Untuk sebagian orang, membeli baju baru dan langsung memakainya merupakan hal yang biasa. Beberapa alasan mereka langsung memakainya adalah bisa jadi karena sudah tidak sabar atau memang membutuhkan untuk langsung memakai karena dalam urusan yang mendesak atau bahkan memang ada juga yang terbiasa untuk memakai baju baru secara langsung tanpa di cuci terlebih dahulu.
Menurut data yang didapat dari situs Kompas, beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam baju baru adalah sebagai berikut :
  • Chromium IV: sering ditemukan pada bahan kulit dan wol yang dapat menyebabkan kontak dermatitis.
  • DMF: digunakan untuk mencegah jamur dan produk pakaian dari kulit menjadi lembab. DMF dapat menyebabkan eksim yang sulit diobati.
  • Alkofenon: digunakan untuk produksi tekstil dan kulit, merupakan zat yang beracun bagi lingkungan.
  • Pewarna dispersi: yang bisa menyebabkan alergi dan ruam.
  • Pewarna azo: sering digunakan dalam proses pewarnaan tekstil. Baru-baru ini diketahui bahwa beberapa agen pewarna dalam azo mungkin bersifat karsinogenik dan mutagenik. Penemuan ini telah dilakukan oleh EU REACH (Europian Union Registration, Evaluation, Authorization and Restriction of Chemicals), sebuah badan legalasi dari Uni Eropa.
  • Formalin: digunakan untuk proses finishing kain. Paparan rendah zat ini mengiritasi mata, hidung, tenggorokan dan bisa menyebabkan alergi yang mempengaruhi kulit dan paru-paru.
  • Fenol terklorinasi: digunakan dalam pengolahan tekstil. Kontak dengan bahan ini terutama dalam bentuk uap bisa mengiritasi kulit, mata, dan mulut.

Disamping itu juga, menurut artikel Tirto yang mengambil data dari BBC news, dilansir bahwa pakaian baru juga dapat merusak lingkungan lho! Ketika pakaian baru anda dicuci, sebenarnya hal tersebut juga dapat mencemarkan limbah lingkungan dengan serat-serat plastik yang terkandung pada pakaian baru. Hal ini menyumbang polusi plastik ke laut serta merusak ekosistem di dalamnya.
Rata-rata dalam setiap 6 kg beban cucian di Inggris, air cuciannya mengandung 140 ribu serat dari campuran katun poliester, hampir setengah juta serat poliester, dan lebih dari 700 ribu serat dari akrilik. Akibatnya, fragmen dan serat-serat tersebut ditemukan di permukaan dan dalam rantai makanan ekosistem laut.
Pada tahun 2010 dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika melaporkan dari 13,1 juta ton produk tekstil yang dibuang, hanya 15 persen bisa daur ulang. Limbah tekstil mengisi 126 meter kubik ruang setiap tahunnya, meningkatkan jumlah gas metana dan mencemari air bersih sebanyak 17-20 persen. Di Cina, lebih dari 20 persen air tanah dan 40 persen air permukaan terkontaminasi dari manufaktur tekstil.
Masih menurut laporan yang sama, setiap tahun diperkirakan 10-15 persen zat warna dilepaskan ke lingkungan. Jumlah tersebut setara dengan 280 ribu ton limbah beracun dan berbahaya. Yang lebih memprihatinkan sebanyak 43 persen kapas untuk tekstil juga berasal dari organisme hasil rekayasa genetika. Untuk tumbuh, mereka membutuhkan bahan kimia lebih banyak dan lebih kuat sehingga makin mengurangi kualitas tanah.
Mengerikan bukan! Apabila hal ini dilakukan secara berkala dan dalam jumlah besar, mungkin akan sangat terasa dampaknya bagi dunia dan juga untuk ekosistem di dunia ini. Bagaimana cara kita membantu dunia? Dengan membeli baju bekas, Prelovers!
Selain menghemat pengeluaranmu, membeli baju bekas ternyata bisa sangat membantu bumi kita ini lho! Zat berbahaya dalam pakaian bekas juga sudah jauh berkurang selama digunakan pemilik sebelumnya. Yang terpenting dan paling utama harus kita pahami, dengan membeli baju bekas, ini bisa menjadi solusi ekologi dalam mengurangi limbah tekstil.
Hemat juga hebat, kenapa enggak?! Biasakan untuk melakukan 3 R atas baju-baju mu yuk! RecycleReuse dan Reduce! Mari sayangi tempat tinggalmu sebelum tempat tinggalmu menjadi musuh terbesarmu. 🙂

Bagikan

Jangan lewatkan

4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.